Pentingnya Pakai Masker di Pesawat: Masih Perlu Nggak, Sih?
- Adrian Tambunan
- Jun 13
- 2 min read
🛫

Sejujurnya, saya termasuk yang dulu malas banget pakai masker—apalagi di pesawat. Tapi sejak pandemi, kebiasaan itu berubah total. Bahkan setelah banyak negara melonggarkan aturan, saya masih tetap pilih pakai masker saat terbang.
Kenapa? Karena ternyata, manfaatnya masih besar.
✈️ Udara di Pesawat: Bersih Tapi Bukan Zona Aman
Banyak orang mengira udara di pesawat itu kotor. Sebenarnya tidak juga.

Sebagian besar pesawat modern—seperti Airbus dan Boeing—sudah pakai sistem HEPA filter yang mampu menyaring 99,97% partikel udara, termasuk virus dan bakteri. Jadi secara teori, udaranya cukup aman.
Tapi masalahnya, sistem ini hanya bekerja optimal kalau semua orang duduk diam dan pakai masker. Begitu penumpang batuk, ngobrol, atau lepas masker untuk makan—risiko penyebaran meningkat. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention- Badan kesehatan di Amerika Serikat), penularan virus pernapasan bisa terjadi dalam radius dua baris kursi.
😷 Kenapa Saya Masih Pakai Masker Saat Terbang
Berikut beberapa alasan pribadi saya:
Terlalu banyak orang dalam ruang sempit. Kita nggak tahu siapa yang sedang flu atau COVID tanpa gejala.
Penerbangan panjang. Di atas 2 jam, potensi paparan makin tinggi.
Pernah kena flu setelah terbang. Pengalaman ini bikin saya trauma sedikit.
Saya biasanya pakai masker medis atau KN95, dan bawa satu cadangan buat diganti setelah makan.
📊 Apa Kata Studi?
Sebuah studi dari Journal of Travel Medicine menyebutkan bahwa pemakaian masker mengurangi risiko infeksi saluran napas hingga 65% saat penerbangan.
Bahkan CDC menyarankan pakai masker saat:
Kamu traveling dengan anak kecil atau orang tua.
Ada gejala batuk/flu ringan.
Perjalanan internasional (risiko strain virus lebih bervariasi).
🎒 Tips Praktis
Bawa 2 masker: satu dipakai boarding, satu cadangan buat ganti setelah makan.
Gunakan masker KN95 atau medis—hindari masker kain.
Jangan lupa hand sanitizer—terutama setelah pegang sandaran kursi atau toilet.
✅ Kesimpulan
Walaupun masker di pesawat sekarang opsional, saya pribadi masih nyaman dan merasa aman memakainya. Ini cara kecil untuk jaga kesehatan—nggak cuma buat diri sendiri, tapi juga orang lain.
Kita nggak bisa kontrol siapa yang duduk di sebelah kita. Tapi kita bisa kontrol proteksi kita sendiri.
🔗 Referensi
CDC. Ventilation in Buildings. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/ventilation.html
CDC. Traveling During COVID-19. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/travelers/index.html
Mangili A, Gendreau MA. Transmission of infectious diseases during commercial air travel. J Travel Med. 2021;28(2):taaa200. doi:10.1093/jtm/taaa200.
Comentários